Buang Sampah di Rumah Kosong, Warga Banten Temukan Mortir
StudioTangkas - Warga Kelurahan Lontar, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten, Sugiatno Sastra (67) menemukan mortir peninggalan Belanda di sebuah rumah kosong dekat rumahnya. Sugiano hanya ingin membuang sampah di rumah kosong, tetapi menemukan mortir yang masih aktif.
"Ketemu pas mau buang sampah, memang tiap hari saya buang sampahnya di situ. Rumah kosong sudah lama," kata Sugiatno Sastra (67) ditemui dilokasi kejadian, Serang, Banten, Selasa (16/6).
Sugiatno menemukan mortir pada Selasa pagi (16/6) sekitar pukul 07.00 WIB. Tak lama kemudian, Sugiatno melapor ke Ketua RT setempat lalu dilaporkan lagi ke Bintara Pembina Desa (Babinsa).
Menurut Kepala RT setempat, Dede Sudrajat (58), rumah tua itu diperkirakan sudah kosong selama 15 tahun dan kerap berganti kepemilikan. Dia tidak mengetahui secara pasti siapa pemilik rumah tersebut.
"Ketemu pas mau buang sampah, memang tiap hari saya buang sampahnya di situ. Rumah kosong sudah lama," kata Sugiatno Sastra (67) ditemui dilokasi kejadian, Serang, Banten, Selasa (16/6).
Sugiatno menemukan mortir pada Selasa pagi (16/6) sekitar pukul 07.00 WIB. Tak lama kemudian, Sugiatno melapor ke Ketua RT setempat lalu dilaporkan lagi ke Bintara Pembina Desa (Babinsa).
Menurut Kepala RT setempat, Dede Sudrajat (58), rumah tua itu diperkirakan sudah kosong selama 15 tahun dan kerap berganti kepemilikan. Dia tidak mengetahui secara pasti siapa pemilik rumah tersebut.
STUDIO TANGKAS adalah Agen Tangkas Online,
Agen Poker Online, Agen Poker GLX
Dapatkan BONUS CASHBACK TANGKAS 10% UNLIMITED
"Warga saya buang sampah, lihat benjolan, terus di korek ada besi memanjang. Terus lapor ke Babinsa. Babinsa lapor ke Brimob, ke komandan nya," kata Dede.
"Sekitar 15 tahunan kosong. Pemiliknya orang jauh. (Rumah bergaya) Bangunan Belanda, rumah ini sudah di jual-jual," tambahnya.
Kanit 1 Den 1 Sat Brimob Polda Banten Iptu Wahijan mengatakan mortir yang ditemukan itu termasuk model lama. Dia menduga mortir tersebut bekas perang kemerdekaan.
Dia mengatakan panjang mortir sekitar 25 centimeter (cm) sampai 30 cm. Bagian belakang mortir sudah berkarat, dipenuhi lumut dan masih aktif.
"Barang dibawa ke Mako Gegana, selanjutnya akan kita disposal atau dihancurkan untuk kepentingan orang banyak, SOP kita seperti itu. Mortir lama dan masih aktif. Model lama. Bisa juga jaman kemerdekaan," kata Iptu Wahijan.
Comments
Post a Comment