Terduga Teroris Asal Solo Meninggal, Diagnosis Meningitis
StudioTangkas - Polri memastikan seorang terduga teroris asal Solo, Bagus Kurniawan meninggal dunia di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Selasa (2/6) lalu karena sakit. Ia merupakan tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Cabang Mako Brimob, Cikeas, Jawa Barat.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono mengatakan Bagus sempat mengeluh meriang, mual, dan muntah pada Senin (1/6). Bagus kemudian diberi pertolongan pertama oleh tim medis yang ada di tahanan.
"Tahanan dibawa ke ruang medis Blok A yang didampingi langsung oleh salah satu petugas kepolisian untuk diperiksa tim medis," kata Awi dalam keterangannya, Minggu (7/6).
Dari hasil pemeriksaan, tim medis kemudian berkonsultasi dengan dokter agar Bagus dirujuk ke RS Polri Kramat Jati. Selanjutnya, pada pukul 11.20 WIB, ia dibawa ke rumah sakit.
Setibanya di RS Polri, Bagus langsung mendapatkan perawatan medis. Namun, pada Selasa (2/6) sekitar pukul 12.33 WIB, Bagus meninggal dunia.
"Pasien meninggal dengan diagnosa pihak rumah sakit yaitu prolonged fever+sepsis susp, meningitis+efusi pleura. Penyebab kematian pasti disarankan untuk pemeriksaan dalam atau otopsi," ujar Awi.
STUDIO TANGKAS adalah Agen Tangkas Online,
Agen Poker Online, Agen Poker GLX
Dapatkan BONUS CASHBACK TANGKAS 10% UNLIMITED
Awi mengatakan jenazah Bagus telah dibawa pihak keluarga pada Kamis (4/6) dan dimakamkan di Sukoharjo, Jawa Tengah. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi karena berdasarkan dari pemeriksaan luar tidak ada tanda kekerasan.
Bagus telah menjadi tahanan di Rutan Cabang Mako Brimob, Cikeas sejak 27 November 2019. Ia ditahan karena diduga terlibat kasus dugaan tindak pidana terorisme pada 3 Juni 2019.
Bagus disebut sudah memiliki keinginan menjadi teroris sejak 2014 lalu. Ia tertarik dengan kelompok ISIS lewat media sosial Facebook.
Pada 2015, Bagus bergabung dengan salah satu kelompok teror yang sudah memiliki rencana akan menyerang kantor polisi atau personel Polri yang berada di Solo, Jawa Tengah.
Sebelum melakukan penyerangan, mereka lebih dulu melakukan idad atau persiapan yakni latihan fisik maupun keterampilan menembak menggunakan senapan modifikasi spirtus amunisi gotri.
"Untuk berkas perkara Bagus, saat ini sedang menunggu tahap 2 dari JPU yang rencananya akan dilimpahkan tahap 2 pada tanggal 12 Juni 2020," kata Awi.
Comments
Post a Comment